Seorang ibu bertanya, “Saya baru melahirkan dan berat badan saya naik. Adakah herba yang dapat menurunkan berat badan?”
Ya, herba
tertentu dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, mereka umumnya
tidak dapat diandalkan sebagai satu-satunya upaya. Tidak ada ramuan
ajaib yang langsung membuat Anda langsing dengan meminumnya. Asupan
kalori harian Anda juga perlu dibatasi. Untuk menurunkan berat badan,
asupan kalori Anda tidak boleh melebihi jumlah tertentu, tergantung pada
jenis kelamin, usia, tinggi/berat badan, dan aktivitas fisik Anda. Anda
bisa menghitungnya
di sini.
Berikut
adalah tujuh herba populer yang membantu melangsingkan badan. Efek
masing-masing bervariasi, dari meningkatkan suhu tubuh dan metabolisme
(termogenetik), memperbaiki sirkulasi darah (veinotonik), meningkatkan
transit usus (purgatif/laksatif), mengurangi rasa lapar (menekan nafsu
makan), mengurangi ketagihan manis, membakar lemak (lipolitik), sampai
melancarkan kemih (diuretik), yang semuanya berdampak penurunan berat
badan:
1. Jati Belanda (Guazumae folium)
Ekstrak
daun jati belanda melancarkan sistem pencernaan dengan membentuk lapisan
pada membran mukosa yang mempercepat transit makanan dalam usus. Selain
itu, fitokimia pada daun jati belanda menghambat aktivitas lipase
pankreas, enzim terpenting dalam pencernaan dan penyerapan lemak
makanan. Pada berbagai percobaan klinis, inhibitor lipase diketahui
efektif mencegah penambahan berat badan pada pasien obesitas.
2. Bengle (Zingiberis purpurei rhizoma)
Seperti
halnya daun jati belanda, rimpang bengle mengandung saponin, polifenol
dan terpenoid yang dapat menghambat aktivitas lipase pankreas. Rimpang
bengle secara tradisional dijadikan jamu untuk mengempiskan perut
setelah melahirkan, selain juga dianggap dapat membersihkan rahim selama
nifas.
3. Teh hijau (Camellia sinensis)
Teh
hijau memengaruhi termogenesis (proses yang mengatur suhu tubuh) dan
merangsang pemecahan lemak (lipolitik). Sebuah studi (2005) menyebutkan
bahwa konsumsi harian teh hijau yang mengandung 690 mg katekin selama 12
minggu menurunkan lemak tubuh, yang menurunkan berat badan dan risiko
penyakit kardiovaskuler.
4. Delima Putih (Granati fructus cortex)
Ekstrak
kulit delima putih memperkecil pori-pori mukosa usus sehingga
mengurangi penyerapan makanan. Dengan berkurangnya jumlah kalori yang
terserap maka tubuh terpaksa akan mengambilnya dari cadangan lemak,
sehingga berat badan menurun.
5. Spirulina
Spirulina
adalah alga biru kehijauan yang bersel tunggal. Spirulina sering disebut
makanan super karena sangat kaya akan protein, asam lemak esensial,
vitamin B, C, E dan klorofil. Asam gama lenolenat pada spirulina
membantu mengatur gula darah dan menekan nafsu makan. Spirulina juga
mengandung asam amino fenilalin yang menciptakan rasa kenyang karena
memicu zat pengendali rasa kenyang di otak. Oleh karena itu, spirulina
sebaiknya dikonsumsi sebelum makan.
6. Jeruk bali (Citrus grande, Citrus maxima)
Jeruk
bali mengandung enzim yang menyerap dan mengurangi kandungan pati dan
gula dalam tubuh, sehingga mencegah penambahan kalori. Jeruk bali juga
menurunkan kadar kolesterol tubuh sehingga membantu mencegah berbagai
penyakit kardiovaskuler.
7. Kumis kucing/remujung (Orthosiphon aristatus)
Kumis
kucing terkenal oleh efek diuretiknya yang merangsang kerja ginjal
sehingga baik untuk mencegah dan mengobati keluhan batu ginjal. Efek
tidak langsung dari peluruhan air seni adalah penurunan berat badan
temporer karena tubuh kehilangan banyak cairan.