Pages

Subscribe:

Haluskan Kulit dengan Kentang

Umbinya bisa dibuat beragam penganan. Bisa juga dimasak dengan berbagai macam cara. Namun, lebih dari itu, ternyata kentang bisa membuat kulit dan telapak tangan halus, bahkan menghilangkan jerawat serta bisul.

Jenis sayur yang masih sekeluarga dengan umbi-umbian ini bentuknya memang sederhana. Ada yang bulat, ada yang lonjong, dan masih banyak bentuk tidak teratur lainnya.

Walau bentuknya berupa-rupa dan tidak terlalu menarik, kentang menyimpan segudang kelezatan. Terbukti dengan banyaknya jenis makanan hasil olahan kentang, entah itu makanan kecil maupun makanan besar seperti semur dan lain-lain.

Bahkan, di beberapa daerah dan negara, kentang dijadikan makanan pokok. Sebab, selain mineral kalsium dan fosfor, kentang juga mengandung karbohidrat.

Menurut Prof Dr H Arjatmo Tjokronegoro, MPH, di dalam 100 gram kentang terkandung energi 83,00 kalori, protein 2,00 gr, lemak 0,10 gr, karbohidrat 19,10 gr, kalsium 11,00 mg, fosfor 56,00 gr, serat 0,30 gr, besi 0,70 mg, vitamin B1 0,09 mg, vitamin B2 0,03 mg, vitamin C 16,00 mg, niacin 1,40 mg, dan lain-lain.

Sementara itu, kandungan mineral natrium dengan kadar alkalin yang cukup tinggi pada kentang dapat meningkatkan pH yang terlalu asam pada tubuh. Kandungan ini membantu memelihara kesehatan hati serta mempertinggi elastisitas jaringan dan lenturnya otot-otot tubuh. Manfaat lain dari kentang adalah menetralisasi asam urat dalam darah, mengobati penyakit ginjal dan jantung, serta mengurangi lendir pada tenggorokan dan hidung.

Alpha-lipoic acid

Selain itu, menurut Dr Nicholas Perricone, asisten klinis profesor dermatologi di Yale University Medical Center, Amerika Serikat, di dalam kentang terdapat suplemen yang disebut alpha-lipoic acid, yang mampu meningkatkan pertumbuhan. Suplemen ini digunakan setiap organisme. Tidak ada sumber makanan yang punya banyak kandungan nutrien ini selain kentang.

Dalam penelitiannya, Dr Nicholas menemukan bahwa cairan tropical alpha-lipoic acid yang dibuatnya dapat mengurangi garis-garis halus, kerutan, dan perubahan lainnya yang berkaitan dengan penuaan di kulit. "Awalnya kami melihat adanya pengurangan peradangan (inflamasi) sehingga sembab di mata menurun," kata Perricone.

Dalam beberapa minggu, lingkaran kehitaman di bawah mata mulai merata. Dalam penelitian lain dengan cairan alpha-lipoic acid yang lebih pekat, subyek yang diteliti melaporkan bahwa bekas parut menjadi lebih samar setelah pemakaian selama delapan minggu.

Berbagai penelitian lain menemukan bahwa alpha-lipoic acid juga berkhasiat untuk jantung. Lester Packer dari University of California, Berkeley, AS, mendapatkan bukti, hewan-hewan yang menerima suplemen ini dalam makanan mereka tampak lebih cepat pulih dari serangan jantung dibandingkan dengan yang tidak.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Jerman pada tahun 1997 juga menemukan, 800 mg alpha-lipoic acid per hari secara nyata meningkatkan fungsi kardiak di antara para diabetesi.

Bisa membuat mual

Kentang memang sangat bermanfaat. Namun, seperti makanan lain, kalau kebanyakan, akan berakibat tidak baik. Demikian juga dengan kentang. Bila dikonsumsi secara berlebih, kentang akan menimbulkan efek seperti mual, muntah, dan diare. Ini terjadi karena ada zat yang dinamakan solanin.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegahnya, yakni makan kentang dalam jumlah secukupnya. Selain itu, jangan mengonsumsi kentang yang masih muda dan berwarna hijau karena kandungan solaninnya tinggi. Kalau hendak menurunkan reaksi solanin, dapat dilakukan dengan cara menyimpannya di tempat dingin atau lembab.

Beragam nama

Sayuran yang bernama Latin Solanum tuberosum L ini termasuk famili Solanaceae dan memiliki varietas yang cukup banyak. Antara lain kentang kuning, kentang putih, kentang merah, dan ada juga kentang hitam atau sering juga disebut kentang jawa (Coleus tuberosus, Benth).

Sayur berkulit tipis dan dibiakkan dengan cara menanam umbinya langsung pada tanah ini memiliki nama yang sangat beragam di setiap daerah. Misalnya, kentang disebut gantang di Aceh, gowi balandra (Nias), huwi kumeli (Sunda), wowol (Minahasa), farkia woranda (Papua), dan masih banyak lagi.

Beberapa resep kentang

Menurut beberapa sumber, salah satunya dari Broto Soedibyo, beberapa masalah kesehatan bisa diatasi dengan kentang, antara lain:

* Menghaluskan telapak tangan

Bahan:
- Satu umbi kentang
- Satu buah jeruk nipis

Cara Membuat: Bersihkan satu umbi kentang dengan air dan kupas. Setelah itu parut. Setelah parutan tersebut lumat, gosok-gosokkan pada telapak tangan secara berulang-ulang. Biarkan parutan tersebut melekat di telapak tangan kira-kira 20-30 menit. Setelah itu, ambil jeruk nipis. Belahlah menjadi dua dan gosokkan pada telapak tangan sampai bersih.

* Membersihkan bercak pada kulit

Bahan:
- Satu umbi kentang
- Air secukupnya
- Sesendok madu

Cara Membuat: Bersihkan umbi kentang, kupas dan potong-potong menjadi kecil. Masukkan potongan kentang dalam juicer. Beri sedikit air untuk membantu proses pelumatan. Minumlah jus kentang sekaligus. Lakukan selama beberapa hari. Sehari satu gelas sampai bercak hilang.

* Menghilangkan jerawat

Bahan: - Satu umbi kentang

Cara Membuat: Bersihkan kentang dan kupas. Setelah itu, iris tipis-tipis kira-kira 3 milimeter. Sebelum memakainya, Anda harus mencuci muka dahulu sampai bersih. Tempelkan irisan kentang pada bagian yang berjerawat. Biarkan kentang menempel hingga berwarna keabu-abuan dan kering. Lakukan setiap hari menjelang tidur malam.

* Menghaluskan kulit
Bahan: - Dua umbi kentang

Cara Membuat: Setelah kentang dibersihkan dan dikupas, barulah diparut dan dilumatkan sampai lembut. Sebelum dioleskan pada kulit muka, bersihkan dulu muka Anda dengan air. Kemudian, oleskan seluruh parutan pada kulit muka sampai merata. Biarkan parutan melekat di kulit sampai kira-kira satu jam. Setelah itu, bersihkan dengan air.

* Bisul di kepala
Bahan: - Satu umbi kentang

Cara Membuat: Setelah dibersihkan dan dikupas, kentang diparut dan dilumatkan sampai lembut. Tempelkan parutan kentang tersebut pada bisul dan biarkan melekat sampai kering. Bila belum mengempis, tempeli lagi dengan parutan kentang.

* Menghilangkan bengkak di bagian mata
Bahan:
- Satu umbi kentang
- Kain tipis yang bersih seukuran sapu tangan.

Cara Membuat: Setelah kentang dibersihkan dan dikupas, barulah diparut dan dilumatkan. Bungkus parutan kentang dalam kain. Tekankan bungkusan tersebut pada bagian mata yang membengkak agak kuat supaya air kentang keluar membasahi kulit yang bengkak. Lakukan berulang kali tindakan tersebut.

Jus Bayam Atasi Tukak Lambung

Sayur kesukaan Popeye, tokoh kartun pelaut ini memang enak disayur bening. Selain menghilangkan lesu, bayam yang dibuat jus bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam penyakit pencernaan, salah satunya tukak lambung.

Bayam, tanaman sayuran yang dikenal dengan nama ilmiah Amaranthus spp (dalam bahasa Yunani, amaranth berarti abadi) pada mulanya dikenal sebagai tanaman hias. Namun, setelah diketahui mengandung berbagai macam zat gizi, tanaman ini lalu dipromosikan sebagai sumber pangan juga.

Tanaman dari keluarga Amaranthaceae ini memiliki sekitar 60 genus yang terbagi dalam sekitar 800 spesies bayam. Namun, dari sekian banyak jenis itu, bayam dibedakan atas dua macam, yaitu bayam liar dan bayam budi daya.

Dikenal dua jenis bayam liar, yakni bayam tanah (A. blitum L.) dan bayam berduri (A. spinosus L.). Ciri utama bayam liar adalah batangnya berwarna merah dan daunnya kaku (Jawa: kasap).

Jenis bayam budi daya dibedakan menjadi dua macam, yakni bayam cabut, bayam sekul, atau bayam putih (A. tricolor L.) dan bayam tahun atau bayam kakap. Ciri-ciri bayam cabut adalah memiliki batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih-putihan, dan bunga keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang batangnya merah disebut bayam merah, sedangkan yang batangnya putih disebut bayam putih. Bayam tahun atau bayam kakap (A. hybridus L.) cirinya berdaun lebar. Bayam jenis ini dibedakan atas dua spesies, yaitu A. hybridus caudatus L dan A. hibridus paniculatus L.

Ciri A. hybridus caudatus L. berdaun agak panjang dengan ujung runcing, berwarna hijau kemerah-merahan atau merah tua, bunganya tersusun dalam rangkaian panjang terkumpul pada ujung batang. A. hibridus paniculatus L. mempunyai dasar daun yang lebar sekali, berwarna hijau, rangkaian bunga panjang tersusun secara teratur dan besar-besar pada ketiak daun.

Raja Sayuran

Kandungan gizi bayam demikian banyak. Menurut Dr. Seno Sastroamidjojo, dalam 100 gram bayam terkandung tenaga sebesar 21,0 Kcal, air 92,9 gr, protein 2,1 gr, lemak 0,2 gr, karbohidrat 2,7 gr, serabut 0,7 gr, abu 1,4 gr, kalsium 90,0 mg, fosfor 29,0 mg, besi 3,8 mg, natrium 131,0 mg, kalium 385,0 mg, betakaroten 4080,0 ug, vitamin B1 0,08 mg, vitamin B2 0,15 mg, niacin 0,7 mg, dan vitamin C 76,7 mg. Karena kandungan nutrisinya yang tinggi inilah, bayam sering disebut sebagai 'King of Vegetables' atau 'Raja Sayuran'.

Kandungan asam folat dan asam oksalat membuat bayam bisa dipakai untuk membantu mengatasi berbagai macam masalah. Misalnya menurunkan kadar kolesterol, mencegah sakit gusi, mengobati eksim, asma, untuk perawatan kulit muka, kulit kepala, dan rambut. Yang paling terkenal adalah mengobati rasa lesu dan kurang bergairah sebagai tanda kurang darah.

Lebih dari itu, serat yang cukup tinggilah yang sangat mempengaruhi kenapa bayam bagus untuk pencernaan kita. Dengan demikian, penyakit seperti sembelit, jantung, stroke, dan persoalan mengenai tekanan darah dan pembuluh darah bisa diatasi. Namun, di samping manfaatnya, bayam tetap memiliki keterbatasan. Kelemahan bayam terletak pada saat proses pengolahannya. Kita tidak boleh memasak sayur bayam dengan panci aluminium. Aluminium ini bisa menyebabkan racun karena bereaksi dengan zat besi yang terkandung di dalam bayam.

Lebih dari itu, kita juga tidak boleh mengonsumsi sayur bayam kalau sayur tersebut sudah lewat dari lima jam sejak dimasak. Dan seperti sayuran lain, bayam juga tidak baik bila dimasak terlalu lama di atas api karena menyebabkan gizinya banyak yang terbuang.

Dan yang paling penting harus diperhatikan adalah mereka yang menderita asam urat dan rematik. Mereka tidak boleh mengasup sayur jenis ini karena bisa menyebabkan rasa ngilu yang berlebihan dan asam urat kambuh. Ini terjadi karena kandungan zat purin dalam bayam sangat tinggi. Purin inilah yang kemudian diubah menjadi asam urat dalam tubuh.

Berbagai Ramuan Bayam

Selain dibuat sayur bening, kita bisa menggunakan bayam untuk keperluan pengobatan. Berikut ini beberapa ramuan bayam yang diambil dari berbagai sumber, salah satunya dari buku Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Bagian 2.

Sembelit, Sakit Gusi, Tukak Lambung
Bahan: - seikat bayam - sesendok madu
Cara Membuat:
Cara I Bersihkan bayam terlebih dahulu dan potonglah akarnya. Masukkan dalam juicer. Setelah itu minumlah jus sebanyak setengah liter sehari. Lakukan selama beberapa hari

Cara II Setelah dicuci dan dipotong, giling bayam sampai halus. Tambahkan setengah cangkir air matang dan satu sendok makan madu. Setelah itu diperas dan disaring. Minum tiga kali sehari, setiap kali setengah cangkir.

Perawatan Kulit Muka, Kepala, dan Rambut
Bahan: - segenggam kunyit - seikat daun bayam
Cara Membuat:
Cara I Bayam dibersihkan, baru diblender. Setelah itu peras dan ambil airnya. Ambil kunyit setelah dibersihkan. Potong kecil-kecil dan masukkan ke blender. Tambahkan air secukupnya. Peras kunyit dan tinggalkan air sarinya. Campur air sari kunyit dan bayam. Tambahkan dengan sedikit air hangat. Gunakan untuk mencuci muka atau keramas.
Cara II Masukkan seikat bayam yang sudah dibersihkan ke dalam jucier. Gunakan jus bayam untuk menggosok seluruh bagian wajah Anda di sekitar sudut mata, dahi, bibir, dan dagu. Lakukan perawatan ini selama lima menit ketika bangun pagi dan malam hari menjelang tidur. Bila perlu bilaslah dengan air dingin.

Bronkitis, Anemia, Demam, Keputihan, Gangguan Lever
Bahan - seikat bayam - sesendok madu
Cara Membuat: Masukkan bayam dalam blender dengan ditambah sedikit air matang. Peras hasil blenderan bayam dan tambahkan madu ke dalamnya. Minum sehari sekali, satu gelas.

Disengat Lebah, Ulat Bulu, Lipan
Bahan: - segenggam bayam
Cara Membuat Memarkan bayam dan tempelkan pada bagian tubuh yang sakit atau gatal. Bisa juga dilengkapi dengan membuat jus bayam dan diminum sehari sekali satu cangkir.

Viagra Picu Gangguan Pendengaran?

Penggunaan viagra dan obat-obat impotensi sejenisnya ternyata berisiko menimbulkan efek samping terhadap kesehatan pendengaran. Laporan terbaru di Inggris menyebutkan, obat kejantanan ini berkaitan dengan ratusan kasus hilangnya pendengaran di kalangan Kaum Adam.

Alhasil, para ahli medis pun mulai memberi peringatan kalau obat impotensi ini berpotensi mengganggu organ pendengaran. Peneliti dari Rumah Sakit Charing Cross London, RS Stoke Mandeville Buckinghamshire dan Rumah Sakit Royal Marsden di London melaporkan adanya kasus gangguan pendengaran yang dikaitkan dengan konsumsi viagra. Mereka mengusulkan agar temuan ini ditindaklanjuti oleh badan pengawas resmi di beberapa benua.

Seperti yang dilaporkan dalam jurnal The Laryngoscope, sejumlah pengguna Viagra di beberapa benua yakni Eropa, Amerika, Asia Timur dan Australia melaporkan bahwa mereka kehilangan pendengaran setelah menggunakan pil tersebut.

Tercatat 47 pria yang diduga mengalami gangguan pendengaran sensorineural (sudden sensorineural hearing loss/SSHL) yang berkaitan dengan Viagra dan obat sejenisnya yakni Cialis dan Levitra. SSHL merupakan sejenis gangguan pendengaran pada bagian dalam struktur salah satu atau kedua telinga yang dapat mengakibatkan hilangnya pendengaran secara permanen.

Di Inggris, tercatat ada 8 pengguna mengalami keluhan yang sama. Sementara itu di Amerika, ada 223 kasus meski kemudian dianggap tidak valid karena datanya tidak detil.

Hingga kini, para ahli belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan Viagra dapat memengaruhi pendengaran seseorang. Diduga hal itu ada kaitannya dengan reaksi kimia berantai yang memicu ketukan pada telinga bagian dalam.

Riset itu melaporkan bahwa rata-rata pria yang terkena efek samping Viagra adalah mereka yang berusia 57 tahun, meski ada dua pria lainnya yang baru berusia 37.

Salah seorang juru bicara dalam laporan riset itu menegaskan bahwa laporan mengenai reaksi yang timbul akibat obat-obat ini tidak serta-merta membuktikan bahwa hal itu diakibatkan oleh penggunaan obat.

Emosi Juga Perlu Didetoks

Pengalaman dalam hidup datang silih berganti. Ada yang menyenangkan, banyak pula yang menyedihkan karena berupa musibah. Bila tidak ditangani secara tepat, pengalaman buruk akan tersimpan di dalam bawah sadar dan hidup akan terus dihantui trauma.

Sedih, marah, dendam, kehilangan, dan dikhianati adalah contoh emosi-emosi negatif. Bila emosi ini terus ditekan atau disembunyikan, justru akan menimbulkan banyak masalah, salah satunya penyakit. "Jika ada yang mengganggu perasaan, itu juga akan mengganggu kondisi fisik," kata Tom Suhalim, pakar aura dan penyembuhan. Tom bahkan yakin, 95 persen penyakit disebabkan stres.

Kini ada beragam cara untuk mengatasi trauma, salah satunya dengan detoksifikasi emosi. Detoksifikasi emosi, menurut Tom, adalah metode pembuangan stres dari tubuh.

"Emosi negatif yang terus-menerus ditekan akan disimpan dalam memori bawah sadar kita dan menyumbat aliran energi di tubuh. Karena itu harus dibersihkan," katanya di sela-sela acara Healing Festival yang diadakan di Tirtayu Jakarta, beberapa waktu lalu.

Metode pembuangan "racun" mental dan emosional itu disebut dengan metode energy activator therapy (EAT). "Pembuangannya bisa melalui prinsip hipnosis, akupunktur, energi penyembuhan bumi, afirmasi, palmistry, juga eye movement desensitisation response," papar pria yang berpraktik di Pro-V Clinic Holistik Jakarta ini.

Terapi EAT pada dasarnya akan memengaruhi sistem meridian tubuh yang dikenal dalam ilmu akupunktur. Dengan terapi ini, sistem aura dan cakra tubuh juga akan diperbaiki. Aura orang yang menyimpan masalah biasanya tidak seimbang.

Metode EAT yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan klien. Lama sebentarnya sesi terapi juga bergantung pada berat ringannya masalah yang dihadapi.

Penyebab ketidaksuburan (infertilitas)

Penyebab infertilitas dapat berasal dari pihak istri maupun suami atau kedua-duanya. Kurang lebih 50% infertilitas disebabkan dari pihak istri, 40% dari pihak suami dan 10% tidak terjelaskan (infertilitas idiopatik). Penyebab infertilitas dari pihak istri biasanya adalah : tuba Falloppii tidak normal, ovulasi tidak normal, adanya endometriosis, organ-organ reproduksi tidak normal (vagina, serviks, korpus atau endometrium ), masalah imunologi dan psikologi. Sedangkan penyebab pada pihak suami biasanya adalah jumlah dan mutu sperma yang tidak normal serta masalah psikologi.

Infertilitas dapat disebabkan oleh :

  1. Gangguan pada hubungan seksual , dapat berupa kesalahan teknik sanggama yang menyebabkan penetrasi tak sempurna ke vagina, impotensi, ejakulasi prekoks, vaginismus, kegagalan ejakulasi, dan kelainan anatomik seperti hipospadia, epispadia, penyakit Peyronie.
  2. Gangguan pada pria .

    Jumlah spermatozoa dan transportasinya yang abnormal
    • Jumlah sperma kurang <>oligozoospermia), gerak spermatozoa lemah dan lambat (astenozoospermia), atau bentuk spermatozoa abnormal (teratozoospermia ), volume sperma <>
    • Varikokel
    • Getah serviks sedikit jumlah
    • Ejakulasi membalik (retrogad )
    • Hormon abnormal
  3. Gangguan ovulasi dan hormonal lain .

    Pembuahan tidak akan terjadi bila istri tidak menghasilkan sel telur (ovum) yang dapat dibuahi. Kegagalan ovulasi dapat bersifat primer yang berasal dari ovarium seperti penyakit ovarium polikistik, atau bersifat sekunder akibat kelainan pada poros hipotalamus-hipofisis.
    • Gangguan ovulasi hipotalamik

      Kegagalan hipotalamus untuk memicu ovulasi adalah masalah gangguan ovulasi yang paling sering terjadi. Gejala-gejala klinisnya adalah amenorea atau oligomenorea, SBB abnormal, kadar LH dan FSH rendah.
    • Penyakit ovarium polikistik

      Gejalanya adalah dilihat dari gambaran USG ovarium membesar dengan banyak kista, peneraan kadar hormon FSH yang rendah, nisbah LH/FSH 2:1 atau 3:1 dan kadangkala dengan peningkatan kadar prolaktin.
    • Hiperprolaktinemia atau peningkatan kadar prolaktin serum dapat menyebabkan galaktorea dan mengganggu fungsi ovulasi.
    • Hiperandrogenemia dengan gejala klinis peningkatan kadar androgen serum, virilisasi, hirsutisme, gangguan haid.
    • Gangguan ovarium dini. Ovarium menghasilkan sel telur yang tidak matang.
    • Gangguan fase luteal. Ovulasi terjadi secara normal tetapi ovarium tidak menghasilkan progesteron yang memadai untuk implantasi
    • Pemecahan kantong telur (folikel) dini sehingga menghasilkan sel telur yang tidak matang
    • Sindrom kantong telur matang tak pecah sehingga sel telur tidak dapat dikeluarkan dari kantong telur matang.
  4. Endometriosis

    Terutama pada endometriosis derajat sedang dan berat dapat mengganggu fertilitas.
  5. Infeksi TORSH-KM (toksoplasma, rubella, sitomegalus, herpes simpleks, klamidia, mikoplasma)
  6. Kelainan pada tempat implantasi: uterus dan endometrium. Bentuk uterus abnormal, miom (tumor jinak) rahim, kerusakan serviks, kelainan kongenital, endometriosis, dan perlekatan uterus.
  7. Kelainan pada saluran telur (tuba Falloppii)

    Hipoplasia kongenital, penempelan fimbria (ujung saluran telur), hambatan tuba karena salpingitis atau peritonitis pelvis, appendisitis, sterilisasi tuba, tuba spasme.
  8. Gangguan peritoneum

    Gangguan imunitas, adanya zat anti terhadap spermatozoa.

Pemeriksaan ketidaksuburan (infertilitas)

Pada tahap awal sebaiknya pasutri memeriksakan diri secara bersama-sama, kemudian pemeriksaan suami dan istri dilakukan terpisah. Tahapan pemeriksaan adalah :

I. Tahap wawancara

Tahap awal merupakan wawancara untuk pengumpulan data-data pasien tentang jatidiri, riwayat kesehatan, riwayat perkawinan terdahulu dan sekarang, riwayat infertilitas, riwayat hubungan seksual, dan riwayat reproduksi.

II. Tahap pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik baik suami maupun istri meliputi :

  1. Keadaan fisik secara umum, seperti tinggi, berat, sebaran rambut, dll.
  2. Keadaan alat-alat reproduksi, seperti testis, vagina, klitoris, rahim, dll.
III.Tahap pemeriksaan laboratorium

  1. Pria

    Analisis sperma untuk mengetahui mutu air mani dan spermatozoanya, meliputi jumlah sperma/ml, bentuk, gerakan, jumlah dan persentase yang hidup serta pencairan air mani.

  2. Wanita
    • Pemantauan ovulasi, untuk menentukan apakah ovarium menghasilkan sel telur yang matang. Pemantauan ovulasi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara :

      1. Riwayat siklus haid: siklus haid yang teratur dan normal, nyeri per-tengahan siklus, perdarahan atau peningkatan luah atau cairan va-gina (vaginal discharge), mastalgia prahaid menandakan ovulasi telah terjadi.
      2. Uji pakis: pemeriksaan pada hari ke-23-28 siklus haid, istri diminta datang untuk pengambilan getah serviks dari kanal endoserviks ke-mudian dikeringkan pada gelas objek dan diperiksa pengaruh estro-gen. Jika tidak terdapat pola daun pakis dan kristal getah serviks berarti ovulasi telah terjadi.
      3. Suhu Basal Badan (SBB): SBB diperiksa setiap bangun pagi hari se-belum melakukan aktivitas apapun. Nilainya ditandai pada kertas grafik. Jika wanita berovulasi, grafik akan memperlihatkan pola bifasik dengan tukik pada pertengahan siklus.
      4. Sitologi vagina atau sitologi endoserviks: memantau perubahan pada sel-sel yang tereksfoliasi selama fase luteal (pengaruh progesteron).
      5. Biopsi endometrium (mikrokuretase): dapat dilakukan secara poliklinis dengan pembiusan ringan atau tanpa pembiusan. Dengan memakai kuret kecil. Dilakukan pada 5-7 hari sebelum hari haid berikutnya.
      6. Laparoskopi diagnostik : melihat secara langsung adanya bintik ovu-lasi atau korpus luteum sebagai hasil ovulasi.
      7. Peneraan hormon: menentukan kadar hormon dalam darah, urin mau-pun liur (saliva). Kadar normal dalam satu siklus :

        Jenis

        hormon

        Fase siklus haid

        Satuan

        Praovulasi

        Ovulasi

        Pasca ovulasi

        FSH

        mUI/ml

        5-20

        15-45

        5-12

        LH

        mUI/ml

        5-15

        30-40

        5-15

        PRL

        ng/ml

        -

        5-25

        -

        E2

        pg/ml

        25-75

        200-600

        100-300

        P

        ng/ml

        <5

        5-8

        10-30

      8. Histeroskopi: dapat memperlihatkan lukisan endometrium yang bening kekuningan, yang sesuai dengan fase luteal.
      9. Ultrasonografi: dapat memantau perkembangan folikel dan menentukan saat ovulasi. Pemeriksaan dilakukan secara serial.

    • Penilaian rahim dan saluran telur dapat dilakukan dengan beberapa cara :

      1. Biopsi endometrium: selain untuk penilaian ovulasi, juga dapat untuk pemeriksaan histologik lain, misalnya biakan terhadap tuberkulosis, menilai adanya hiperplasia endometrium. Terkadang dijumpai adanya hiperplasia fokal meskipun siklus berovulasi berdasarkan peneraan homon P plasma pada pertengahan fase luteal. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksan rasio P/E2 dan PRL/E2 bersamaan dengan biopsi endometrium.
      2. Uji insuflasi/pertubasi: CO2 ditiupkan melalui kanal serviks dan dibuat rekaman kymograf terhadap tekanan uterus, perubahan tekanan ber-arti tuba Falloppii paten. Gas ini juga dapat didengar dengan stesto-skop atau dilihat dengan sinar X.
      3. Hidrotubasi: prinsipnya sama dengan pertubasi hanya yang diguna-kan adalah cairan yang mengandung antibiotika Kanamycin 1 gram, deksametason 5 mg dan antipasmodik cair.
      4. Histerosalpingogram: dilakukan pada paro-pertama siklus haid, laru-tan radioopak disuntikkan melalui kanal serviks ke dalam rahim dan saluran telur. Perjalanan larutan tersebut dipantau di layar dengan penguat bayangan.
      5. Histeroskopi : melihat secara langsung keadaan permukaan endome-trium.
      6. Laparoskopi : melihat secara langsung dan menguji patensinya de-ngan menyuntikkan larutan biru metilen atau indigokarmin, dan de-ngan melihat pelimpahannya ke dalam rongga peritoneal. Laparoskopi juga dapat memperlihatkan perlekatan pelvis, endometriosis, dan patologi ovarium tetapi tidak dapat menggambarkan keadaan rongga uterus.
      7. Ultrasonografi atau endosonografi: menilai bentuk, ukuran, serta patologi uterus maupun tebal endometrium.
    • Analisis infeksi TORSH-KM (toksoplasma, rubella, sitomegalus, herpes sim-pleks, klamidia, mikoplasma).
    • Uji pasca-sanggama (UPS) untuk melihat apakah air mani sudah memancar dengan baik ke puncak vagina selama sanggama. UPS dilakukan 2-3 hari sebelum perkiraan ovulasi. Pasien diminta datang 2-8 jam setelah sangga-ma normal. Getah serviks diisap dari kanal endoserviks dan diperiksa de-ngan mikroskop, jika terdapat 20 spermatozoa per lapang pandang besar (LPB= x400) maka kemungkinan hamil cukup besar, antara 1-20 spermatozoa per LPB sudah memuaskan.
    1. Histeroskopi atau teropong rongga rahim
    2. Laparoskopi atau teropong rongga perut
    3. Tuboskopi/Falloposkopi atau teropong rongga salutan telur
    4. Hidrolaparoskopi atau teropong rongga panggul disertai penggenangan cairan
  • IV. Pemeriksaan Lanjutan



    Pemeriksaan endoskopi adalah pemeriksaan dengan menggunakan alat teleskop (teropong) yang dimasukkan ke dalam rongga tubuh melalui saluran alami (kanal serviks: pada histeroskopi; kanal servik-rongga rahim, mulut saluran telur: pada tuboskopi/Falloposkopi), suatu pembedahan kecil (di daerah pusar atau umbilikus: pada laparoskopi; di puncak cekungan vagina belakang atau forniks posterior: pada hidrolaparoskopi).

    Ada 4 (empat) macam endoskopi dalam bidang ginekologi:

    Histeroskopi digunakan untuk melihat keadaan saluran mulut rahim, rongga rahim, mulut dalam saluran telur, besarnya rongga rahim, warna atau kejernihan selaput rahim, untuk membedakan polip endometrium dan leiomiom submukosum; untuk memastikan perlekatan dalam rahim dan kelainan bawaan dalam rahim; untuk me-ngenali kelainan-kelainan pada histerogram; serta untuk penatalaksanaan operasi pada sekat rahim yang menyebabkan keguguran berulang.

    Laparoskopi digunakan untuk melihat berbagai kelainan di dalam rongga panggul (pelvis) atau rongga perut (abdomen) misalnya kista (tumor) indung telur (ova-rium), tumor rahim (miom uterus), perlekatan di rongga panggul akibat infeksi atau endometriosis, bintil-bintil (lesi) endometriosis yang tidak terlihat dengan alat ultrasonografi, pembengkakan saluran telur (hidrosalpinks), dan juga bebe-rapa kelainan bawaan rahim seperti rahim dua-tanduk (uterus bikornis) atau tiadanya indung telur (agenesis ovarii).

    Tuboskopi atau Falloposkopi digunakan untuk melihat bagian dalam saluran telur, baik permukaannya maupun rongganya, misalnya adakah perlekatan akibat infeksi, penyempitan bawaan, dan hilangnya bulu getar (silia) selaput lendir (mu-kosa) saluran telur.

    Hidrolaparoskopi merupakan suatu teknik mutakhir untuk melihat suatu gangguan fungsi dan anatomik ujung saluran telur atau cekungan di belakang rahim (kavum Douglas), misalnya perlekatan ujung saluran telur (fimbria), endometriosis, miom uterus subserum di bagian belakang rahim atau kista ovarium.

    Pemeriksaan endoskopi tidak dilakukan begitu saja pada semua wanita, melainkan harus dengan dasar yang jelas, misalnya pada wanita infertil yang telah melaku-kan pemeriksaan infertilitas dasar sebelumnya tetapi belum diketahui penyebab infertilnya, dan pada wanita yang diduga adanya endometriosis, miom, tumor atau kanker rahim.

Pantau Kecukupan Gizi Lewat Berat Badan

Anak yang sehat ditandai dengan bertambahnya tinggi dan berat badan. Idealnya setiap bulan orangtua memantau pertambahan berat badan (BB) untuk mengetahui kondisi kesehatan si kecil sehingga jika ada penyimpangan segera diketahui penyebabnya.

Untuk mengetahui ada tidaknya penurunan dan kenaikan berat badan (BB) bisa dilihat pada Kartu Menuju Sehat (KMS) yang diberikan di rumah sakit atau posyandu. Dari KMS, orangtua bisa mengetahui apakah BB si kecil masuk ke dalam kurva normal, kurang, atau berlebih.

Berat dan panjang badan seorang anak sangat dipengaruhi berat dan panjang lahirnya, selain juga asupan nutrisi yang diberikan. Sebagai patokan, pada usia 1 tahun berat badan adalah 3 kali berat lahir. Yang harus diketahui adalah anak sehat tidak identik dengan gemuk.

Bila dalam dua bulan BB anak tidak naik atau cenderung turun, berarti ada yang tidak beres dengan kesehatannya. Demikian pula jika BB anak naik berlebihan. Segera konsultasikan untuk mencari tahu penyebabnya dan bagaimana penanganannya.

Ada beberapa penyebab berat badan anak kurang, antara lain aktivitas yang berlebih atau ada penyakit yang melatarinya sehingga asupan makanannya tidak terserap optimal. Menurunnya BB juga bisa disebabkan oleh penyakit infeksi, seperti tuberkulosis, infeksi saluran kemih, atau kecacingan. Selama penyakitnya belum disembuhkan, anak akan tetap kurus dan BB-nya tidak bertambah, bahkan cenderung menurun.

Sementara itu berat badan berlebihan pada anak sebaiknya diwaspadai. Riset-riset dalam satu dasawarsa terakhir menuju pada kesimpulan anak yang di masa balita kegemukan akan tumbuh menjadi remaja yang kegemukan pula.

Kegemukan atau obesitas pada anak juga akan membuat perkembangannya tidak seoptimal anak lain yang BB-nya normal. Kerap kali anak yang obesitas mengalami gangguan pada kemampuan sensori integritasnya, misalnya sulit menjaga keseimbangan ketika berjalan di papan titian. Selain itu dalam melakukan aktivitasnya anak juga lebih cepat capai.

Untuk mencegah kegemukan pada anak, ajaklah anak melakukan aktivitas fisik secara teratur. Hindari memberikan makanan selingan secara berlebihan atau menjelang waktu makan utama. Ganti camilan tinggi kalori seperti es krim, cake atau minuman manis dengan buah-buahan segar.

Pengobatan infertilitas

Sekitar 50% pasangan infertil dapat berhasil hamil. Hal ini memberikan rasa optimistik baik bagi dokter maupun pasiennya. Tindakan-tindakan diagnostik seringkali pula merupakan rangsangan pengobatan, misalnya pemeriksaan vaginal dan sondase uterus dapat menaikkan laju kehamilan sebesar 10-15%. Uji patensi tuba bersama dengan dilatasi dan kuretase ternyata dapat menggandakan laju pembuahan.


Setiap kelainan yang ditemui selama pemeriksaan selalu perlu diobati. Beberapa jenis pengobatan berdasarkan sebab-sebab infertilitas dapat dilihat sebagai berikut:



Penyebab infertilitas

Jenis pengobatan

Suami

Hidrokel

Aspirasi atau eksisi

Varikokel

Ligasi

Bendungan vasa atau epididimis

Operasi pintas

Oligozoospermia

FSH dan hCG, FIV dengan SSIS

Gangguan spermatogenesis

Hindari berendam air panas dan pemakaian celana ketat

Istri

Tuberkulosis

Tuberkulostatika

Endometriosis

Operasi, koagulasi listrik atau laser, progesteron, danazol, medroksiprogesteron asetat, dehidroretroprogesteron, antiprogestin, anastrosol

Miom uterus operabel

Operasi konservatif

Spasme tuba

Hiosin amilnitrit, triemonium

Obstruksi tuba

Operasi rekonstruksi, FIV

Gangguan ovulasi

Pemicuan ovulasi (klomifen sitrat, epimestrol, tamoksifen, siklofenil, metformin, pioglutazon, hMG/hCG, FSH-murni, GnRH); pelubangan (drilling) ovarium

Keduanya

Idiopatik

Inseminasi buatan, TAGIT, TAPIT, TAZIT, FIV, SSIS, Adopsi

Pengobatan rekayasa reproduksi

Apabila setelah pemeriksaan dan pengobatan infertilitas masih belum berhasil juga. Pasangan infertil bisa mengambil jalan adopsi atau melakukan rekayasa reproduksi yang merupakan pemecahan terakhir dari penanganan pasangan infertil. Beberapa macam rekayasa reproduksi adalah :

  1. Inseminasi buatan: penaburan spermatozoa suami ke dalam saluran reproduksi istri. Ada 5 macam inseminasi yaitu:
    1. Inseminasi intravaginal: spermatozoa disebarkan ke dalam liang vagina.
    2. Inseminasi paraservikal: spermatozoa ditaburkan ke dalam puncak kubah vagina yang disebut forniks. Bagian ini mengelilingi leher rahim sehingga sangat dekat dengan mulut luar rahim (ostium uteri eksternum).
    3. Inseminasi intraservikal: spermatozoa dimasukkan melalui mulut luar rahim dan ditempatkan di saluran leher rahim (kanal serviks).
    4. Inseminasi intrauterin: spermatozoa yang sudah terpilih dan tersaring dimasukkan melalui mulut luar rahim dan ditempatkan jauh ke dalam, sehingga berada di dalam rongga rahim dekat dengan mulut dalam saluran telur (ostium tuba internum).
    5. Inseminasi intraperitoneal: spermatozoa yang sudah terpilih dan tersaring dimasukkan melalui tembusan di puncak kubah vagina langsung ke dalam rongga perut (rongga peritoneum).
  2. Tandur-alih gamet intra-tuba (TAGIT), yaitu pemindahan benih (sel telur dan spermatozoa) ke dalam saluran telur melalui laparoskopi.
  3. Tandur-alih pronuklei intra-tuba (TAPIT), yaitu pembuahan di luar tubuh (ekstrakorporal) dengan pemindahan pronuklei ke dalam saluran telur melalui laparoskopi.
  4. Tandur-alih zigot intra-tuba (TAZIT), yaitu pembuahan di luar tubuh dengan pemindahan hasil pembuahan (zigot) ke dalam saluran telur melalui laparoskopi.
  5. Fertilisasi in vitro (FIV) atau bayi tabung, yaitu pembuahan di luar tubuh dengan penandur-alihan embrio ke selaput permukaan dalam rongga rahim dengan bantuan kanula kecil melalui saluran leher rahim.

Melahirkan di dalam air (Water Birth)

Berminat melahirkan dalam air? Tak perlu jauh-jauh ke luar negeri. Di Jakarta sudah ada yang menawarkan fasilitas itu. Seperti apa?
SAKIT! itulah yang ditakutkan kaum perempuan saat melahirkan. Tak heran bila teknik-teknik mengurangi sakit persalinan pun banyak diminati. Mulai persalinan Caesar, memakai bius epidural, hingga hipnobirthing atau melahirkan dengan dihipnotis agar tidak merasa sakit. Dan kini, teknik persalinan yang mulai banyak diminati adalah melahirkan dalam air.

Memang tidak ada teknik persalinan yang mampu menghilangkan rasa sakit hingga seratus persen. Paling cuma 80 persen saja. Tapi, kami ingin memberikan alternatif bagi para ibu yang akan melahirkan dengan mengurangi rasa sakitnya," ujarnya pada Bunda. Dijelaskan Otamar, proses melahirkan dalam air sebenarnya sudah ada sejak lama. Proses itu ditawarkan di Rusia pada l960-an oleh Igor Tjarkovsky. Sesuai perkembangan zaman, model persalinan itu pun terus berkembang ke Amerika Serikat, Eropa, dan Indonesia.

“Di Amerika sendiri melahirkan dalam air nggak begitu gampang diterima. Sebab, tahu sendirilah, mereka punya ego sendiri. Tapi, beberapa rumah sakit di Amerika sudah menggunakan teknik tersebut," ujar dokter yang juga praktik di Metropolitan Medical Center (MMC) itu. Di Indonesia sendiri, melahirkan dalam air mulai .diperkenalkan Oktober 2006 di Sammarie Clinic Healthcare. "Tapi, saya juga nggak tahu apakah ada yang lain. Di Klinik Sammarie sendiri sejak diperkenalkan Oktober 2006 sampai sekarang, sudah menangani sepuluh pasien. Dan yang berencana akan melahirkan dalam air juga masih banyak," papar Otamar.

KEUNTUNGAN

Dijelaskan Otamar dengan melahirkan dalam air pada dasarkan melahirkan secara normal, hanya saja tempatnya dalam air, bukan di tempat tidur. Teknik melahirkan dalam air tidak hanya menguntungkan ibu, tapi juga bayi yang dilahirkannya. Berikut ini keuntungan yang dapat diperoleh.

BAGI IBU
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh ibu yang melahirkan dalam air antara lain:

  • Rasa Sakit Berkurang

Dengan melahirkan dalam air, sakit akibat konstraksi dapat dikurangi hingga 60 persen. Sebab, dalam keadaan mengapung, kontraksi-kontraksi rahim akan lebih efisien, dan sirkulasi darah akan lebih baik. Sehingga, aliran oksigen ke otot-otot rahim akan lebih lancar, rasa sakit yang dialami ibu akan berkurang, dan pasokan oksigen untuk bayi akan lebih banyak.

  • Lebih Nyaman dan Rileks

Dengan berendam dalam air hangat, ibu akan lebih mudah mencari posisi yang dianggap nyaman untuk melahirkan. Si ibu hanya duduk, rileks dalam air sambil membuka kakinya dan tidak harus bergerak atau menarik nafas panjang. Sebab, air dengan sendirinya akan membantu memberikan dorongan tenaga.
“Ibu yang akan melahirkan itukan pasti stres karena sakit yang dirasakannya. Dengan berendam dalam air hangat, rasa stres itu dapat dikurangi, sehingga iya bisa merasa nyaman,” jelas Otamar.

  • Mengurangi Perobekan Perineum

Air hangat menyebabkan perineum (daerah antara vagina sampai anus) menjadi lebih elastis dan rileks. Sehingga mengurangi risiko robeknya jalan lahir dan kebutuhan melakukan episiotomi atau penjahitan.

  • Lebih Konsentrasi

Karena secara fisik lebih rileks, berendam dalam air hangat membuat ibu bisa lebih konsentrasi pada persalinannya.

  • Energi Meningkat

Pada tahap-tahap akhir persalinan, air dipercaya dapat meningkatkan energi ibu.

  • Turunkan Darah Tinggi

Berendam dalam air hangat dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kecemasan.

  • Persalinan Lebih Singkat

Dalam berendam dalam air hangat, sirkulasi darah akan lebih baik, sehingga kontraksi rahim juga akan lebih baik. Itu berarti pembukaan jalan lahir akan lebih cepat, sehingga persalinan juga lebih cepat.

BAGI BAYI
Tak hanya ibu yang mendapat keuntungan dari melahirkan dalam air. Bayi yang dilahirkan pun akan mendapat manfaat, seperti:

  • Lebih Merah

Bayi yang dilahirkan dalam air terlihat lebih merah, karena darahnya lebih cukup.

  • Kulitnya Lebih Bersih

Bayi yang dilahirkan dalam air memiliki kulit lebih bersih dan tidak hanya kulit ari. Sebab, lemak-lemaknya akan langsung bersih terkena air hangat.

  • Resiko Cedera Kepala Kecil

Resiko cedera kepala pada bayi yang dilahirkan dalam air, lebih kecil. Sebab, ia akan langsung jatuh ke dalam air dan dengan sendirinya akan mengapung.

  • Lebih Cerdas

Meski belum ada penelitian, menurut Otamar, bayi yang dilahirkan dalm air lebih cerdas. “Bisa jadi itu karena resiko terjadinya cedera kepala pada bayi lebih kecil,” ujar Otamar.

  • Lebih Nyaman

Meski sudah keluar dari rahim ibunya, bayi tetap merasa nyaman, karena ia merasa seperti berada dalam rahim ibunya.
Itu karena ia berada dalam air yang suhunya seperti suhudalam rahim. Itu berarti stres yang mungkin dialami bayi juga bisa dikurangi.

  • Resiko Keracunan Ketuban Lebih Kecil

Resiko bayi keracunan dari ketuban lebih kecil, karena air ketuban yang keluar langsung bercampur dengan air kolam.

  • Lebih Suka Air

Karena dilahirkan dalam air, bayi lebih sensitif terhadap air. Sebab, dalam memorinya sudah tersimpan dalam air.

Apakah bayi tak Tersedak Air?

"APAKAH bayi yang dilahirkan dalam air tidak akan tersedak air karena rnenangis'? Begitu pasti pertanyaan yang ada dalam benak para ibu. Menanggapi pertanyaan seperti itu, dr Otamar Samsudin SpOG dengan tegas menjawab, ''Tidak!".

"Dari sepuluh pasien yang saya tangani, tak pernah ada kasus bayi tersedak karena minum air. Dan yang perlu dipahami, bayi tidak akan mengisap udara, kecuali tali pusarnya sudah dipotong. Selama bayi masih terhubung dengan tali pusar, bayi akan menerima pasokan oksigen dari ibunya melalui tali pusar,” jelas Otamar.

Ditambahkannya, pada dasarnya bayi yang baru dilahirkan akan Iangsung menangis bila:

  • Terjadi perubahan suasana.
  • Terjadi perubahan suhu air.
  • Ari-ari terlepas atau terputusnya hubungan antara bayi dan ibunya (tali pusar terputus).

Namun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kata Otamar, dokter spesialis anak juga harus siap sedia. Dengan begitu, "Ada tidaknya air yang masuk atau ada-tidaknya gangguan lainnya bisa langsung dideteksi dan segera diatasi dengan baik,” ujar Otamar.

PROSES

Seperti dikatakan Otamar, proses persalinan dalam air pada dasarnya seperti persalinan biasa. Karena itu, jangan membayangkan bahwa melahirkan dalam air itu rumit. Adapun tahapan proses persiapan hingga ibu melahirkan dalam air, menurut Otamar, adalah sebagai berikut:

  • Sterilisasi Kolam

Sebelum digunakan, kolam harus disterilisasi lebih dulu menggunakan desinfektan. Dengan begitu, kolam akan bebas kuman.

  • Pengisian Air

Setelah kolam dianggap bersih, baru diisi dengan air. Air tersebut haru sdisesuaikan dengan suhu tubuh ibu yang akan melahirkan. Itu penting untuk mencegah temperature shock saat bayi keluar dari rahim. Sterilitas air juga harus diperhatikan agar tidak menyebabkan infeksi pada ibu maupun bayi yang dilahirkannya.

  • Ibu Masuk Kolam

Ibu baru boleh masuk ke dalam kolam setelah jalan lahir membuka 5-6 sentimeter. “Itu untuk menghindari agar ibu tidak terlalu lama berada dalam air”, jelas Otamar. Jika ingin tenang menghadapi proses persalinan, sang suami bisa ikut mendampingi.

  • Bayi Lahir

Setelah kurang lebih 1-1,5 jam berendam dalam air, pembukaan biasanya sudah lengkap, sehingga bayi siap lahir. “Biasanya, dengan hanya sedikit tenaga untuk mengejan, bayi sudah keluar. Proses kelahiran bayi ini lebih mudah, karena air mempunyai sifat mendorong,” jelas Otamar. Setelah bayi lahir, ia tidak akan tenggelam, karena waktu dalam rahim pun bayi hidup dalam air ketuban selama sembilan bulan.

  • Bayi Diangkat
Setelah keluar, bayi diangkat dan langsung diberikan pada ibunya untuk mendapat pelukan hangat serta ciuman pertama dari ibunya. Setelah itu, baru pusarnya dipotong dan dibersihkan, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatannya.

Endometriosis

Endometriosis merupakan penyakit yang berhubungan dengan alat kandungan wanita, yang dipengaruhi oleh hormon seks, khususnya hormon estrogen. Penyakit ini dapat menyerang setiap wanita pada usia reproduksi baik yang sudah maupun yang belum menikah, kekerapannya diperkirakan sekitar 1-10%. Sebagian dari mereka menjalani penyakitnya tanpa gejala, sedangkan sebagian lagi menderita rasa nyeri hebat ketika haid (dismenorea), gangguan perdarahan dari rahim dan gangguan kesuburan (subfertilitas dan infertilitas).

Endometriosis juga dianggap sebagai penyakit wanita karier. Terutama dengan adanya kecenderungan masa kini, banyak wanita yang mendahulukan karier dan menunda masa pernikahan dan kehamilannya. Pendapat tersebut berdasarkan teori bahwa sistem hormon wanita dipersiapkan untuk proses melahirkan anak pada masa reproduksi, sehingga wanita yang menunda kehamilan sampai diujung masa reproduksinya (umur 30-an) menampilkan risiko lebih besar untuk mengalami ketidakseimbangan hormon terutama estrogen. Atas fakta ini, sebagian dokter menganggap kehamilan sebagai salah satu pilihan pengobatan bagi endometriosis. Ini terlihat bahwa 50% dari penderita endometriosis yang mencapai kehamilan ini gejala-gejala endometriosisnya hilang, tetapi pada 50% lagi mengalami kekambuhan setelah melahirkan.

Apa yang dimaksud dengan endometriosis ?

Endometriosis adalah jaringan mirip selaput bagian dalam dinding rahim (endometrium) yang tumbuh di luar rahim, di tempat tertentu dan tubuh wanita. Jaringan ini tumbuh dan menempel atau disebut susukan (implant) pada tempat-tempat seperti di indung telur (ovarium), saluran telur (tuba Falloppii), dinding rahim bagian luar, usus besar, kandungan kemih dan daerah sekitarnya. Atau bahkan di tempat yang lebih jauh dari perut seperti mata dan paru, meski hal ini jarang sekali terjadi.

Pertumbuhan dan reaksi jaringan endometriosis ini mirip sekali dengan pertumbuhan jaringan pada selaput bagian dalam rahim (endometrium). Setiap bulan indung telur mengeluarkan hormon estrogen yang merangsang pertumbuhan endometrium memper-siapkan lapisan permukaan dalam dinding rahim (endometrium) menebal dan mereng-gang (sekresi) untuk bersiap sebagai tempat telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio. Apabila sel telur tidak dibuahi, lapisan endometrium ini akan melepas-kan diri dan luruh pada saat haid.

Begitu juga yang terjadi pada endometriosis, mulanya menebal bersamaan dengan meningkatnya kadar estrogen, dan ketika kadarnya menurun, selaput itu luruh sehingga berdarah. Perdarahan ini menyebabkan pembengkakan dan iritasi pada daerah sekitar-nya, sehingga akan membentuk jaringan parut atau perlekatan. Perlekatan yang luas akan berakibat pada penempelan organ tubuh satu sama lain misalnya indung telur dengan usus kecil (intestinum), yang menyebabkan nyeri yang hebat.

Bilamana kadar estrogen menurun, misalnya karena pengobatan atau karena alami seperti menopause, keluhan pada endometriosis akan mereda atau bahkan menghilang. Semasa kehamilan, gejala dan keluhan juga dapat berkurang, karena pertumbuhan endometrium dan haid berhenti. Namun demikian, gejala itu hanya sementara saja reda, karena beberapa bulan setelah melahirkan atau persalinan, paling sedikit 50% dari gejala itu akan muncul kembali.

Apakah penyebab endometriosis?

Hingga kini penyebab endometriosis secara pasti belum diketahui. Beberapa pendapat telah dikemukakan, salah satu diantaranya menyatakan bahwa ketika haid serpihan endometrium, ada yang membalik masuk ke dalam saluran telur dan terus masuk ke dalam rongga panggul, kemudian menjadi penyerang (agresor) bagi selaput lendir perut (peritoneum) untuk berubah perangai dan bentuk menjadi tetumbuhan (seperti benalu) yang dapat menyusuk (implant) pada indung telur dan daerah sekitarnya. Proses ini dapat terus tumbuh berkembang. Pendapat lainnya adalah bahwa jaringan endometrium itu berpindah melalui pembuluh darah menuju ke berbagai tempat atau organ tubuh dan kemudian melekat dan bertumbuh. Selain itu diduga pula ada faktor bawaan (herediter) atau keturunan dalam keluarga untuk berbakat mempunyai komponen sel yang menjadi endometriosis tetapi ini tidak ada hubungannya dengan kanker (tumor ganas).

Apa saja gejala endometriosis?

Kadangkala endometriosis sama sekali tidak bergejala. Namun lebih sering memberikan gejala nyeri yang sangat beragam pada masa haid (dismenorea), karena ketika pelepa-san endometriosis, terjadi perdarahan dan peradangan pada daerah sekitarya. Gejala tambahan seringkali berupa kejang-otot (kram) rahim pada masa haid yang makin be-rat. Selain itu dapat pula timbul nyeri berkemih (disuria), nyeri sanggama (dispareunia), nyeri buang air besar (diskezia), nyeri pertengahan siklus haid (Mittelschmerz), dan nyeri selama ovulasi (pelepasan sel telur).

Dampak lain yang sering ditemukan pada pengidap endometriosis adalah gangguan kesuburan sehingga sukar hamil (infertil). Ini dialami oleh sekitar 30-40% wanita atau dua kali kejadian pada populasi umum. Pada kelompok wanita infertil yang memeriksakan diri ke spesialis ternyata hampir 93% mengidap endometriosis.

Bagaimana menentukan adanya endometriosis?

Diagnosis endometriosis tidak selalu mudah. Penentuan yang paling tepat adalah dengan melakukan pemeriksaan endodkopi rongga perut, yang lebih dikenal sebagai laparoskopi, yaitu suatu pemeriksaan dengan menggunakan alat teleskop (teropong) yang dimasukkan ke dalam rongga perut dan rongga panggul (pelvis) melalui suatu pembedahan kecil di daerah pusar (umbilikus).

Apa pilihan pengobatannya?

Sementara ini belum ada pilihan pengobatan yang pasti untuk menyembuhkan endometriosis. Sejumlah obat yang tersedia dewasa ini baru mampu mengendalikan gejala endometriosis, menekannya serendah mungkin dan memberikan kesembuhan sementara.

Pilihan pengobatan yang tepat akan tergantung pada umur, derajat dan luasnya penyakit, serta faktor keinginan mempunyai anak.

  1. Simtomatik (hanya menghilangkan gejala penyakit)

    Jika gejala penyakit endometriosis tidak terlalu berat, mungkin gabungan obat anti-nyeri seperti aspirin, parasetamol, atau/dan obat anti-radang seperti ibuprofen cukup menolong dalam mengurangi nyeri dan kejang otot rahim ketika haid. Namun obat-obat itu tidak menyembuhkan endometriosis, melainkan hanya mengurangi penderitaan sementara waktu.

  2. Pengobatan hormonal

    Dengan pemberian hormon, haid akan berhenti, sehingga mirip masa kehamilan atau menopause. Artinya, keadaan ini mirip peristiwa alami. Dengan berhentinya haid, maka gejala akibat endometriosis pun akan berkurang.

    1. Progesteron. Obat progesteron sintetik yang diberikan akan bekerja seperti hormon progesteron wanita. Pada dosis tinggi, hormon ini akan meng-hambat pelepasan sel telur dan membuat tubuh 'percaya' seolah telah terjadi suatu kehamilan. Akibatnya haid berhenti, dinding rahim menipis dan proses pertumbuhan endometriosis berhenti. Contoh obat yang mengan-dung progesteron adalah noretisteron dan medroksiprogesteron asetat (MPA). Pengaruh sampingannya adalah sindrom prahaid, seperti retensi air dan perubahan emosi (mood swing). Sebenarnya pengaruh sampingan yang lebih sering terjadi adalah perdarahan di luar masa haid, bertambahnya berat badan dan perut kembung.
    2. Kontrasepsi oral (pil KB). Terkadang pil kontrasepsi dipakai pula untuk mengobati nyeri pada penderita endometriosis. Obat ini harus dipakai terus-menerus untuk beberapa bulan. Selama itu haid akan berhenti. Tetapi kontrasepsi oral tidak dapat digunakan pada semua wanita, karena bergantung pada kondisi kesehatan dan gaya hidupnya.
    3. Danazol. Obat ini mengandung hormon androgen yang mirip dengan testosteron pada pria. Khasiatnya adalah menurunkan kadar estrogen sehingga timbul keadaan mirip menopause. Karena untuk tumbuhnya jaringan endometriosis dipengaruhi oleh estrogen maka akibatnya adalah endometriosis akan berhenti tumbuh jika kadar estrogen menurun. Pengaruh sampingan obat ini adalah timbul jerawat dan kulit berminyak, gejolak panas diseluruh tubuh, retensi cairan dan berat badan bertambah. Umumnya terjadi pertumbuhan rambut abnormal pada daerah yang tidak semestinya dan suara memberat seperti pria. Pengaruh sampingan ini akan hilang sendiri bila pengobatan dihentikan. Danazol biasanya diberikan selama 2-9 bulan. Obat lain adalah Gestrinon yang cara kerjanya dan pengaruh sampingnya mirip danazol. Biasanya dipakai dua kali dalam seminggu.
    4. Agonis GnRH. Obat ini merupakan jenis hormon yang relatif baru dipergunakan untuk pengobatan endometriosis. Dasar kerjanya meniru hormon otak yang mengendalikan pelepasan hormon estrogen secara beraturan. Pengaruh obat ini terhadap fungsi tubuh adalah membuat keadaan mirip menopause akibat penurunan estrogen, dan sebagian membuat jaringan endometrium mati. Agonis GnRH diberikan dengan berbagai cara :

      • Penyemprotan melalui lubang hidung (nasal spray) yang harus disemprotkan beberapa kali dalam sehari. Dengan cara ini yang penting adalah tidak terjadinya kelebihan dosis.
      • Obat lain yang masih segolongan adalah yang diberikan dalam bentuk suntikan depot bulanan. Contohnya, adalah small biodegradable pellet yang diletakkan di bawah kulit dan bekerja melepaskan obat yang terkandung di dalamnya secara teratur selama empat minggu (28 hari).

      Pengobatan biasanya selesai kurang lebih dalam 6 bulan. Agonis GnRH juga menyebabkan pengaruh sampingan, mirip menopause. Gejalanya adalah gejolak panas, vagina kering dan perubahan emosi. Selain itu dapat terjadi kehilangan kalsium tulang dalam jumlah kecil, yang pulih setelah pengobatan dihentikan.

    5. Penghambat aromatase (aromatase inhibitor). Obat ini merupakan gene-rasi terbaru dari jenis obat anti-endometriosis. Pemakaiannya didasarkan pada temuan terkini, bahwa endometriosis ternyata merupakan proses di dalam sel abnormal yang dapat berdiri sendiri atas kerja enzim atomatase. Oleh karena sifat proses tersebut, dapatlah diterangkan sekarang mengapa endometriosis juga sering ditemukan pada wanita meski sudah mengalami menopause. Keuntungan obat ini adalah proses endometriosis dapat dite-kan tanpa mengganggu proses pekembangan folikel di indung telur. Itulah mengapa selama pemberian obat ini, dapat terjadi kehamilan. Begitu dike-tahui hamil, obat ini harus segera dihentikan. Pemberian obat ini dapat dilakukan selama 6 bulan berturut-turut.

  3. Pembedahan

    Selain dengan obat, pembedahan juga merupakan pilihan lain untuk pengobatan endometriosis. Ada dua macam pembedahan yaitu:

    1. pembedahan konservatif
    2. pembedahan radikal.

    Pada pembedahan konservatif, dilakukan hanya pengangkatan atau penghancu-ran jaringan endometriosis yang terlihat saja. Pembedahan ini dapat dilakukan secara laparoskopi operatif. Dengan bantuan alat-alat yang sangat kecil, melalui teropong, jaringan endometriosis dapat diangkat atau dihancurkan. Kadangkala digunakan sinar laser. Dibandingkan dengan operasi besar (laparotomi) maka laparoskopi operatif ini lebih kecil risikonya karena sayatan pada dinding perut dibuat sangat kecil, sehingga rongga perut tidak terlihat ke luar.

    Pada pembedahan radikal, selain pengangkatan jaringan endometriosis, diangkat pula satu atau lebih organ reproduksi lainnya termasuk rahim. Tindakan ini ter-kadang diperlukan pada kasus endometriosis yang sangat sukar diatasi, terutama pada wanita yang sudah tidak ingin lagi mempunyai anak. Akibat pembedahan radikal ini, sudah tentu wanita tersebut tidak akan mengalami haid lagi.

    Namun kini lebih banyak wanita, jika mungkin, memilih mempertahankan indung telurnya dan meminta rahimnya saja yang diangkat. Tetapi sebenarnya indung telur itu adalah penghasil estrogen yang membuat jaringan endometrium dan endometriosis bertumbuh. Oleh karena itu pengangkatan indung telur tersebut tetap perlu dipikirkan. Apabila diangkat maka biasanya hormon estrogen peng-ganti masih perlu di berikan yang dikenal sebagai sulih hormon. Ini penting untuk mengendalikan gejala awal pramenopause akibat hilangnya indung telur. Sayangnya, sulih hormon ini dapat juga menyebabkan jaringan endometriosis kembali tumbuh sehingga mungkin sulih hormon akan dilakukan setelah jaringan tersebut dianggap mati.

    Informasi lebih tepat

    Pemilihan pengobatan endometriosis yang tepat sangat penting Anda tentukan bersama dokter Anda. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi yang khusus mendalami masalah endometriosis akan dengan senang hati membantu Anda keluar dari masalah yang Anda hadapi.

Inseminasi intrauterin buatan suami (IBS)

Inseminasi intrauterin buatan suami adalah tindakan penaburan spermatozoa suami yang sudah terpilih dan tersaring melalui proses di laboratorium, ke dalam rongga rahim istri, di daerah dekat dengan mulut saluran telur.

Spermatozoa dimasukkan dengan bantuan alat khusus melalui vagina, kanal serviks dan menuju ke dalam rongga rahim. Spermatozoa tersebut diharapkan akan menerobos masuk ke dalam saluran telur, kemudian bertemu sel telur matang yang telah menunggu di bagian saluran telur yang melebar (ampula) atau cairan rongga perut (peritoneum). Pembuahan terjadi dalam saluran telur istri atau di dalam cairan peritoneal, kemudian setelah 5-7 hari hasil pembuahan (embrio) tersebut menuju ke rahim untuk menyusuk (implantasi) pada selaput lendir rahim (endometrium). Proses selanjutnya berjalan seperti kehamilan biasa.

Lama tindakan
Tindakan inseminasi membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit jam, kemudian berbaring di tempat tidur selama + 1 jam. Tindakan ini tidak memerlukan rawat-inap.

Aturan persiapan untuk pasien:

  1. Untuk istri yang ovulasinya tidak teratur atau pada siklus normal yang waktu ovulasinya perlu diatur akan dilakukan pemicuan ovulasi dengan pemberian obat.
  2. Perkembangan kantong telur (folikel) akan dipantau dengan USG transvaginal, hingga mencapai ukuran sekurang-kurangnya 18 mm (hingga 26 mm).
  3. Bila telah ditemukan satu atau lebih folikel > 18 mm, istri diberi suntikan hCG-b untuk membantu pemecahan kantong telur dan terjadinya ovulasi.
  4. Sehari (antara 24-36 jam) setelah penyuntikan hCG-b, tindakan inseminasi akan dilakukan.
  5. Pada hari yang dijadwalkan, suami diminta untuk mengumpulkan bahan sperma, (dan apabila perlu istri akan diambil darahnya), kemudian bahan sperma akan diproses di Laboratorium Andrologi untuk meningkatkan mutu spermatozoa.
  6. Setelah Laboratorium Andrologi selesai menyiapkan spermatozoa suami, tindakan inseminasi dapat dilakukan.
  7. Setelah tindakan selesai, pasien tetap berbaring di tempat tidur dengan posisi bagian pantat lebih ditinggikan (selama + 1 jam), kemudian pasien boleh pulang.

Toksoplasmosis

Pengertiannya?

Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, yang telah diketahui dapat menyebabkan cacat bawaan (kelainan kongenital) pada bayi dan keguguran (abortus) pada ibu hamil. Infeksi toksoplasma dapat bersifat tunggal atau dalam kombinasi dengan infeksi lain dari golongan TORSH-KM.

Sumber penularannya adalah kotoran hewan berbulu, terutama kucing. Cara penularan-nya pada manusia melalui:

  1. Makanan dan sayuran/buah-buahan yang tercemar kotoran hewan berbulu (kucing).
  2. Makan daging setengah matang dari binatang yang terinfeksi.
  3. Melalui transfusi darah atau transplantasi organ dari donor yang terinfeksi toksoplasma.
  4. Secara kongenital (bawaan) dari ibu ke bayinya apabila ibu hamil terinfeksi pada bulan-bulan pertama kehamilannya.

Toksoplasma pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, lahir prematur, lahir mati, lahir cacat atau infeksi toksoplasma bawaan. Bilamana ibu hamil terkena infeksi tokso-plasma maka risiko terjadinya toksoplasmosis bawaan pada bayi yang dikandungnya berkisar antara 30-40%. Infeksi toksoplasma bawaan ini dapat mengakibatkan anak yang dilahirkan mengalami kerusakan mata, perkapuran otak, dan keterbelakangan mental, namun seringkali gejala ini tidak terlihat pada bayi yang baru lahir (neonatus). Beberapa faktor yang mungkin berperan atas munculnya gejala adalah fungsi plasenta sebagai sawar (barrier), status kekebalan (imunitas) ibu hamil, dan umur kehamilan ketika terjadinya infeksi pada ibu. Makin besar umur kehamilan ketika terjadinya infeksi, makin besar pula kemungkinan terjadinya infeksi toksoplasma bawaan pada janin. Pada pihak lain, makin dini terjadinya infeksi pada janin, makin berat kerusakan (kelainan) yang dapat terjadi pada janin dan makin besar kemungkinan abortus.

Siklus hidup parasit toksoplasma

Toxoplasma gondii tersebar luas di alam pada manusia maupun hewan dan merupakan salah satu penyebab infeksi yang paling sering terjadi pada manusia di seluruh dunia. Parasit ini adalah suatu protozoa yang tergolong Coccidia, dan mempunyai 3 (tiga) bentuk:

  1. Ookista (bentuk resisten yang berada di lingkungan luar).
  2. Trofozoit (bentuk vegetatif dan proliferatif).
  3. Kista (bentuk resisten yang berada di dalam tubuh manusia dan hewan).

Toxoplasma berkembang-biak di usus hewan berbulu khususnya kucing, menghasilkan keluarnya ookista bersama tinja kucing. Seekor kucing dapat mengeluarkan sampai 10 juta ookista sehari selama 2 minggu. Ookista membentuk sporozoit dalam 1 sampai 3 hari dan tetap infektif selama berbulan-bulan sampai setahun di dalam tanah lembab dan panas, yang tidak kena sinar matahari. Tanah yang tercemar kotoran hewan (ku-cing) menyebabkan infeksi pada tikus dan burung, yang kemudian akan menyebabkan reinfeksi kembali pada kucing. Dengan cara ini daur hidup parasit ini sudah lengkap. Anak-anak juga dapat terinfeksi karena bermain di tanah yang tercemar kotoran kucing. Tanah juga merupakan sumber infeksi untuk herbivora seperti kambing, domba, babi dan ternak. Karena infeksi pada kebanyakan hewan menetap secara menahun, maka daging yang mentah atau setengah matang menjadi sumber infeksi untuk manusia dan hewan karnivora.

Gejala dan wujud klinis toksoplasmosis

Gejala yang timbul pada infeksi toksoplasma tidak khas, sehingga penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya telah terkena infeksi. Tetapi sekali terkena infeksi toksoplasma maka parasit ini akan menetap (persisten) dalam bentuk kista pada organ tubuh penderita selama siklus hidupnya. Gejala klinis yang paling sering dijumpai adalah pembesaran kelenjar getah bening (limfe) dikenal sebagai limfadenopati, yang dapat disertai demam. Kelenjar limfe di leher adalah yang paling sering terserang. Gejala toksoplasmosis akut yang lain adalah demam, kaku leher, nyeri otot (myalgia), nyeri sendi (arthralgia), ruam kulit, gidu (urticaria), hepatosplenomegali atau hepatitis.

Wujud klinis toksoplasmosis yang paling sering pada anak adalah infeksi retina (korioretinitis), biasanya akan timbul pada usia remaja atau dewasa. Pada anak, juling merupakan gejala awal dari korioretinitis. Bila makula terkena, maka penglihatan sen-tralnya akan terganggu.

Pada penderita dengan imunodefisiensi seperti penderita cacat imun, penderita kanker, penerima cangkok jaringan yang mendapat pengobatan imunosupresan, dapat timbul gejala ringan sampai berat susunan saraf pusat seperti ensefalopati, meningoense-falitis, atau lesi massa otak dan perubahan status mental, nyeri kepala, kelainan fokal serebral dan kejang-kejang, bahkan pada penderita AIDS seringkali mengakibatkan kematian.

Wujud klinis toksoplasmosis bawaan adalah kelainan neurologis: hidrosefalus, mikrose-falus, kejang, keterlambatan psikomotor, perkapuran (kalsifikasi) abnormal pada foto rontgenkepala. Selain itu tampak pula gangguan penglihatan: mikroftalmi, katarak, re-tinokoroiditis; juga gangguan pendengaran, dan kelainan sistemik: hepatosplenomegali, limfadenopati, dan demam yang tidak diketahui sebabnya.

Pemeriksaan

Diagnosis penyakit toksoplasmosis umumnya ditegakkan karena adanya kecenderu-ngan yang mengarah pada penyakit tersebut, antara lain adanya riwayat:

  • infertilitas, abortus, lahir mati, kelainan bawaan
  • memelihara binatang piaraan berbulu, misalnya kucing
Pemeriksaan yang digunakan saat ini untuk mendiagnosis toksoplasmosis adalah pemeriksaan serologis, dengan memeriksa zat anti (antibodi) IgG dan IgM Toxsoplasma gondii. Antibodi IgM dibentuk pada masa infeksi akut (5 hari setelah infeksi), titernya meningkat dengan cepat (80 sampai 1000 atau lebih) dan akan mereda dalam waktu relatif singkat (beberapa minggu atau bulan). Antibodi IgG dibentuk lebih kemudian (1-2 minggu setelah infeksi), yang akan meningkat titernya dalam 6-8 minggu, kemudian menurun dan dapat bertahan dalam waktu cukup lama, berbulan-bulan bahkan lebih dari setahun. Oleh karena itu, temuan antibodi IgG dianggap sebagai infeksi yang su-dah lama, sedangkan adanya antibodi IgM berarti infeksi yang baru atau pengakifan kembali infeksi lama (reaktivasi), dan berisiko bayi terkena toksoplasmosis bawaan. Berapa tingginya kadar antibodi tersebut untuk menyatakan seseorang sudah terinfeksi toksoplasma sangatlah beragam, bergantung pada cara peneraan yang dipakai dan kendali mutu dan batasan baku masing-masing laboratorium. Salah satu contoh yang dapat dikemukakan adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Teguh Wahyu S dkk. (1998), yang menyatakan seorang ibu yang tergolong positif bilamana titer IgGnya 2.949 IU/mL atau IgM 0.5 IU/mL, sedangkan tergolong negatif bilamana titer IgG <>

Tidak semua ibu hamil yang terinfeksi toksoplasma akan menularkan toksoplasma ba-waan pada bayinya. Bilamana dalam pemeriksaan ibu sebelum hamil menunjukkan IgG positif terhadap toksoplasma, berarti ibu tersebut terinfeksi sudah lama, tetapi bukan berarti bahwa 100% bayinya akan bebas dari toksoplasmosis bawaan. Apabila pemeriksaan serologis baru dilakukan pada saat hamil, maka :

  1. bila IgG (+) dan IgM (-); dianggap sebagai infeksi lama dan risiko janinnya terinfeksi cukup rendah sehingga ada sebagian pakar yang berpendapat tidak perlu diobati, kecuali jika pasien itu mengidap gangguan kekebalan.
  2. bila IgG (+) dan IgM (+); uji perlu diulang lagi 3 minggu kemudian. Bilamana titer IgG tidak meningkat maka dianggap infeksi terjadi sebelum kehamilan dan risiko untuk janinnya cukup rendah, sedangkan jika titer IgG meningkat 4 kali lipat dan IgM tetap positif maka ini berarti bahwa telah terjadi infeksi baru dan janin sangat berisiko mengalami toksoplasmosis bawaan atau terjadi keguguran.
  3. bila IgG (-) dan IgM (-); bukan berarti terbebas dari toksoplasmosis bawaan, justru pada ibu ini pemeriksaan harus diulang setiap 2-3 bulan untuk menasah serokonversi (perubahan negatif menjadi positif).

    Bilamana pada ibu hamil ditemukan IgM (+) maka pengobatan sudah pasti harus diberikan dan pemeriksaan ultrasonografi dilakukan berulang kali untuk menen-tukan adanya kelainan janin.

    • ultrasonografi serial setiap 3 minggu dilakukan untuk menentukan adanya kelainan, misalnya: asites, pembesaran rongga otak (ventrikulomegali) (V/H), pemesaran hati (hepatomegali), perkapuran (kalsifikasi) otak. Bila pada janin terdapat kelainan maka perlu dipertimbangkan untuk peng-akhiran (terminasi) kehamilan.
    • bila mungkin, dilakukan pengambilan darah janin pada kehamilan 20-32 minggu untuk pembiakan parasit (inokulasi) pada mencit. Bila inokulasi memberikan hasil positif maka perlu dipertimbangkan untuk pengakhiran kehamilan.
    • setelah bayi lahir perlu dilakukan pemeriksaan lengkap terhadap bayi, antara lain: pengambilan darah talipusat ketika bayi baru saja lahir untuk pemeriksaan serologis antibodi janin atau isolasi T. gondiii, pemeriksaan titik-cahaya mata (funduskopi), dan USG atau foto rontgen tengkorak.

    Diagnosis toksoplasma bawaan pada bayi lebih sukar ditetapkan karena gejala klinis dari infeksi toksoplasma bawaan sangat beraneka ragam dan seringkali subklinis (tidak terlihat) pada neonatus. Oleh karena itu perlu dilakukan juga pemeriksaan serologis pada neonatus, terutama bilamana diketahui ibunya terinfeksi selama kehamilan. Antibodi IgG dapat menembus plasenta, sedangkan antibodi IgM tidak dapat menembus plasenta. Dengan demikian, apabila pada darah bayi ditemukan antibodi IgG mungkin hanya merupakan pindahan (transfer) IgG ibu, dan lambat-laun akan habis. Pada usia 2-3 bulan, bayi sudah dapat membentuk antibodi IgG sendiri, bilamana bayi terinfeksi toksoplasma bawaan maka konsentrasi IgGnya akan mulai meningkat lagi setelah IgG yang diperoleh dari ibunya habis. Tetapi jika ditemukan antibodi IgM, maka ini menunjukkan infeksi nyata pada bayi (toksoplasmosis bawaan).

    Pengobatan

    Untuk mengendalikan infeksi yang persisten ini, umumnya diperlukan reaksi imun tubuh yang memadai (adekuat). Penderita toksoplasma dengan sistem imun yang normal tidak memerlukan pengobatan, kecuali ada gejala-gejala yang berat atau berkelanjutan. Toksoplasmosis pada penderita imunodefisiensi harus diobati karena dapat mengakibatkan kematian.

    Toksoplasmosis pada ibu hamil perlu diobati untuk menghindari toksoplasmosis bawaan pada bayi. Obat-obat yang dapat digunakan untuk ibu hamil adalah spiramisin 3 gram/hari yang terbagi dalam 3-4 dosis tanpa memandang umur kehamilan, atau bilamana mengharuskan maka dapat diberikan dalam bentuk kombinasi pirimetamin dan sulfadiazin setelah umur kehamilan di atas 16 minggu.

    Pada bayi yang menderita toksoplasma bawaan baik bergejala atau tidak, sebaiknya diberikan pengobatan untuk menghindari kelainan lanjutan. Obat-obatan yang digunakan adalah:

    • Pirimetamin 2 mg/kg selama dua hari, kemudian 1 mg/kg/hari selama 2-6 bulan, dikikuti dengan 1 mg/kg/hari 3 kali seminggu, ditambah
    • Sulfadiazin atau trisulfa 100 mg/kg/hari yang terbagi dalam dua dosis, ditambah lagi
    • Asam folinat 5 mg/dua hari, atau dengan pengobatan kombinasi:
    • Spiramisin dosis 100 mg/kg/hari dibagi 3 dosis, selang-seling setiap bulan dengan pirimetamin,
    • Prednison 1 mg/kg/hari dibagi dalam 3 dosis sampai ada perbaikan korioreti-nitis. Perlu dilakukan pemeriksaan serologis ulangan untuk menentukan apakah pengobatan masih perlu diteruskan.

    Sebagai strategi baru untuk menanggulangi masalah infeksi toksoplasma yang bersifat persisten ini, digunakan kombinasi imunoterapi dan pengobatan zat antimikroba. Cacat imunologi seluler diobati dengan imunomodulator (Isoprinosine atau levamisol), sedangkan infeksinya dikendalikan dengan pemberian spiramisin. Kombinasi pengobatan ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan bagi pende-rita dengan meningkatkan reaksi imunologik selulernya dan sekaligus mengendali-kan infeksi toksoplasmanya.