Pages

Subscribe:

Lebih Jauh tentang Influenza

Influenza sering disamakan dengan pilek. Padahal pilek dan influenza merupakan dua penyakit yang berbeda. Perbedaan itu terletak pada penyebab, cara penularan, gejala, dan lain-lain. Pilek biasanya disebabkan oleh adenovirus, sedangkan influenza disebabkan oleh virus influenza.

Selain itu, pilek ditularkan secara langsung, misalnya melalui tangan atau jari. Contoh, orang yang sedang pilek menyeka hidungnya dengan tangan lalu ia menyentuh pegangan pintu. Bila ada orang lain memegang pegangan pintu tersebut lalu ia mengusap hidungnya, maka orang tersebut dapat tertular pilek.

Sedangkan influenza ditularkan melalui udara. Bila seseorang yang terkena influenza bersin, virus menyebar di seluruh udara di sekitarnya. Orang lain yang menghirup udara tersebut dapat tertular influenza. Karena influenza dapat menular melalui udara, maka influenza ini mudah menular dan merebak.

Mengancam jiwa

Gejala-gejala utama influenza antara lain adalah hidung berair, bersin-bersin, batuk, dan tenggorokan terasa sakit. Selain itu, kadang muncul demam, suhu tubuh mencapai 37~38ºC. Pada orang dewasa, suhu tubuh ini naik menjadi sekitar 38~39ºC. Bahkan untuk anak-anak, suhu ini dapat mencapai 40ºC. Sakit kepala, tubuh terasa lemah, sakit otot dan persendian sering kali menyertai gejala ini. Gejala-gejala ini timbul dengan cepat.

Karena gejala yang ditimbulkan oleh influenza sedemikian hebat, untuk penderita lanjut usia dan anak-anak yang daya tahan tubuhnya relatif lemah, perlu perhatian dan penanganan yang serius. Terutama untuk orang lanjut usia, seringkali timbul komplikasi dengan pneumonia sehingga tidak sedikit yang berujung pada kematian.

Memang untuk kasus anak-anak yang meninggal jarang dijumpai, namun kemungkinan itu tetap ada. Terutama bila menimbulkan komplikasi dengan pneumonia dan gangguan saluran pernapasan. Kedua keadaan ini juga sering menyadi penyebab anak dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu yang cukup lama. Namun perlu diberi berhatian khusus bila timbul demam tinggi pada anak.

Tipe virus influenza

Virus influenza digolongkan dalam kelompok virus RNA (Ribose Nucleic Acid) dan dibagi atas tiga tipe, yaitu A, B, dan C. Virus dengan tipe A dan B bisa menyebabkan epidemik, khususnya saat musim salju di negara dengan empat musim. Sedangkan virus influenza tipe C hanya menyebabkan masalah pernafasan yang ringan, dan diduga bukan penyebab dari epidemik.

Permukaan virus tertutup oleh dua macam duri. Duri-duri tersebut berfungsi sebagai alat untuk menempel, misalnya di selaput tenggorokan, saluran pernapasan, dan lain-lain. Sedangkan satu macam duri lainnya berfungsi ketika virus berekspansi ke sel lain.

Bila seseorang terinfeksi virus influenza, dari dalam tubuhnya akan membentuk antibodi untuk melawan virus tersebut. Biasanya, bila antibodi tersebut telah terbentuk, dan bila suatu saat terkena virus yang sama, maka ia tidak akan mudah terinfeksi.

Akan tetapi, virus influenza mudah berubah bentuk dengan cepat. Bentuk durinya pun berubah setiap tahun. Setelah dua atau tiga tahun, terjadi perubahan besar pada bentuk duri virus. Perubahan yang terjadi pada virus flu terdiri dari dua macam cara. Yang pertama dikenal dengan antigenic drift atau penyimpangan antigen, yaitu perubahan kecil pada virus yang terjadi setiap saat.

Antigenic drift menyebabkan munculnya virus yang berbeda dengan sebelumnya, sehingga tidak dapat dikenali oleh sistem imun tubuh. Hasilnya, sebagian besar orang yang telah kebal terhadap virus sebelumnya karena telah terpapar, menjadi berisiko untuk sakit kembali.

Proses kedua yang dapat menyebabkan perubahan adalah antigenic shift. Yaitu perubahan yang besar dari virus, ketika terbentuk hemagglutinin yang baru yang dapat diikuti dengan protein neuraminidase yang baru pula. Antigenic shift dapat menimbulkan munculnya subtipe virus influenza yang baru. Untungnya, perubahan seperti itu tidak terjadi setiap waktu seperti antigenic drift, karena jarang sekali terjadi.

Pencegahan

Vaksinasi merupakan cara pencegahan influenza yang palin tepat. Vaksin influenza dibuat dengan cara menginjeksikan virus influenza ke dalam telur ayam dan mengembangbiakkannya. Dengan proses tertentu, virus yang dikembangbiakkan tersebut hanya diambil bagian durinya saja. Selanjutnya duri tersebut dikonsentrasikan dan disterilkan.

Bila vaksin ini diinjeksikan ke dalam tubuh, maka akan membentuk antibodi di dalam tubuh. Vaksin ini diselubungi oleh duri-duri virus influenza yang bekerja untuk mencegah masuk atau menempelnya duri virus influenza pada selaput tenggorokan atau saluran pernapasan.

Orang tua berusia di atas 65 tahun dan bayi sangat perlu mendapatkan vaksinasi influenza. Pada lansia sangat perlu karena bila terkena influenza maka kemungkinan untuk timbulnya pneumonia cukup tinggi. Vaksinasi pada bayi dapat dilakukan setelah berusia 6 bulan.

Vaksinasi juga dianjurkan bagi penderita jantung, lever, ginjal, diabetes, dan lain-lain. Penderita penyakit berat yang sedang menjalankan terapi dengan obat tertentu, kadang kala mengalami penurunan kekebalan tubuh karena efek samping obat tersebut. Pada keadaan ini juga sebaiknya vaksinasi diberikan untuk berjaga-jaga.

Akan tetapi, pada orang lanjut usia dan anak-anak, khasiat vaksin tidak begitu kuat dibandingkan pada orang dewasa. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pengamanan dari infeksi virus influenza adalah dengan cara orang-orang di sekitarnya turut divaksinasi jugan untuk mencegah terinfeksi virus tersebut.

Waktu yang dibutuhkan dari mulai vaksinasi sampai terbentuknya antibodi adalah selama satu sampai dua minggu. Vaksin ini akan berkhasiat sampai setengah tahun. Vaksinasi ini dapat dilakukan di klinik atau rumah sakit terdekat. Untuk orang dewasa, vaksinasi cukup dlakukan satu kali saja. Namun untuk bayi biasanya dilakukan dua kali, dengan jarak vaksinasi pertama dan kedua adalah selama 2 ~ 4 minggu.

Selain untuk mencegah terinfeksi virus influenza, vaksinasi ini juga berguna untuk mencegah agar kondisi kesehatan yang disebabkan oleh infeksi virus influenza itu tidak menjadi parah. Fungsi vaksinasi inilah yang paling bermanfaat bagi para lansia dan anak kecil.

Virus influenza memang tidak dapat dibasmi dengan sempurna. Namun dengan vaksinasi, jumlah penderita dapat dikurangi sehingga tingkat penularannya pun dapat berkurang.