Pages

Subscribe:

Saluran Kencing Bengkak? Dibotox Aja!

SALURAN kencing yang bengkak kerapkali merepotkan. Penderitanya sering merasa tidak mampu menahan air kencing dalam kandung kemih, sehingga air kencing tidak bisa dikendalikan.

Meski kerapkali pengobatan untuk mengatasi masalah tak pernah bisa berhasil, ada cara lain yang efektif. Teknologi medis saat ini berkembang pesat. Botox yang tadinya digunakan untuk mengencangkan wajah sehingga terlihat muda ternyata bisa digunakan di bidang urologi.

Botox juga bisa digunakan untuk mengobati pembengkakan saluran kencing. Dalam berbagai pengobatan, botox telah terbukti efektif mengatasi gangguan ini dengan komplikasi minimal. Di Swiss, para pasien melaporkan keadaan lebih baik setelah menerima beberapa injeksi Botox ke otot kandung kemih dalam kurun waktu satu tahun.

Urin yang tidak bisa dikendalikan adalah umum di antara bagi para lansia dan terjadi setidaknya pada satu dari 10 orang berusia 65 ke atas, seperti yang di ungkapkan Institut Usia Lanjut Nasional di Amerika.

Meski demikian, menurut Badan Riset dan Kebijakan Layanan Kesehatan di Amerika, pembengkakan saluran kencing tidak hanya dialami oleh para lansia saja. Orang muda pun kerap juga mengalami hal ini dengan berbagai kondisi.

Kondisi ini memang bisa memalukan dan jika tidak ditangani, akan terjadi gatal dan infeksi kulit, serta kegelisahan dan depresi. Ada baiknya Anda mengerti mengenai penyakit ini agar bisa diobati ataupun dicegah agar hidup menjadi lebih nyaman.

Pria ataupun wanita bisa mengalami kondisi ini. Pada wanita risiko menderita gangguan ini dua kali lipat dibanding pria. Kemungkinan besar karena kehamilan, melahirkan, menopause serta struktur saluran air kencing pada wanita.

Mengapa Terjadi?
Sebagian besar penyebab pembengkakan saluran kencing hanya sementara. Ini meliputi infeksi saluran kencing, infeksi vaginal, sembelit dan efek samping obat tertentu. Menurut situs Health A to Z, terlalu banyak kafein dan makanan yang menstimulasi kandung kemih serta minuman seperti susu atau produk susu, gula, coklat, tomat, rempah-rempah, buah jeruk , jus, dan minuman berkarbohidrat juga menjadi faktor penyebabnya.

Bisa juga disebabkan oleh kondisi medis seperti lemahnya otot pelvis, kandung kemih atau kelompok otot urethral sphincter yang mengencang dan merenggang saat air buang air kecil, terhalangnya saluran urethral pada pria akibat membesarnya prostat, kurangnya hormon para wanita, stroke, mobilitas terbatas dan pikun.