Ada juga hubungan potensial antara diet yang mengandung makanan kaya serat dan risiko rendah diabetes tipe 2. Gula dan pati pasokan energi ke tubuh dalam bentuk glukosa, yang merupakan sumber energi hanya untuk sel darah merah dan merupakan sumber energi yang lebih disukai untuk otak, sistem saraf pusat, plasenta, dan janin.
Penting untuk memilih karbohidrat dengan bijaksana. Makanan dalam kelompok makanan dasar yang menyediakan karbohidrat-buah, sayuran, biji-bijian, dan susu merupakan sumber penting dari banyak nutrisi. Memilih banyak makanan ini, dalam konteks diet kalori terkontrol, dapat meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko penyakit kronis. Namun, semakin besar konsumsi makanan yang mengandung sejumlah gula yang ditambahkan, semakin sulitnya untuk menekan kenaikan berat badan(obesitas). Jadi Konsumsi gula tambahan haruslah di kurangi.
REKOMENDASI KARBOHIDRAT
Pilih buah-buahan yang kaya serat , sayur, dan biji-bijian. Memilih dan menyiapkan makanan atau minuman dengan tambahan gula atau pemanis sedikit kalori, seperti jumlah yang disarankan oleh Food Guide USDA. Untuk Mengurangi karies gigi dengan menjaga kebersihan gigi yang baik setelah mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula dan pati .
Pertimbangan Karbohidrat untuk golongan usia
Orang Tua di atas Usia
Serat pangan penting bagi laxation. Karena sembelit dapat mempengaruhi hingga 20 persen orang di atas usia 65 tahun, Manula harus memilih untuk mengkonsumsi makanan yang kaya serat makanan. Penyebab lain sembelit antara kelompok usia ini mungkin termasuk interaksi obat dengan laxation dan kurangnya hidrasi yang sesuai.
Anak-anak
Asupan karbohidrat Untuk anak-anak membutuhkan pertimbangan khusus berkaitan dengan mendapatkan jumlah yang cukup serat, menghindari berlebihan kalori dari gula tambahan, dan mencegah karies gigi. Meningkatkan konsumsi buah-buahan Segar, sayuran, dan produk gandum.
Gula dapat meningkatkan palatabilitas dari makanan dan minuman yang dinyatakan tidak mungkin dikonsumsi. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa konsumsi makanan manis dan minuman susu yang positif dengan anak-anak untuk asupan gizi yang sehat.
Namun, minuman dengan pemanis kalori, gula dan permen, dan makanan manis lain yang menyediakan nutrisi sedikit atau bahkan tidak ada yang negatif terkait dengan kualitas makanan dapat berkontribusi untuk konsumsi energi yang berlebihan, menegaskan pentingnya mengurangi asupan tambahan gula secara substansial dari level saat ini.
Sebagian besar anak-anak prasekolah menunjukkan hubungan positif antara konsumsi gula dan karies gigi, meskipun faktor-faktor lain (terutama jarang menyikat atau tidak menggunakan pasta gigi fluoride) lebih prediktif hasil dari karies adalah konsumsi gula atau pemanis non organik.
Info ini di kutip dari : Guthrie And Morton, Journal of American Dietetic Association