Pages

Subscribe:

Lelaki, Kendalikan Penismu!

SEKS menentukan identitas seseorang, ada pria juga wanita. Secara biologis, seksualitas pria lebih sederhana dibanding wanita. Meski begitu, sering ditemui bahwa alat sederhana ini cukup sulit dikendalikan. Bila pria terangsang secara seksual, akan tersiksa bila tidak segera disalurkan.

Karena itu, menurut Paulus Subiyanto, konsultan keluarga pada New Life Institute, Bali, menyebutkan bahwa hampir 100 persen pria melakukan onani sebagai jalan pintas pelepasan ketegangan seksual.

Tentu saja bagi sebagian besar mereka yang sudah berumah tangga, tidak akan banyak menemui kesulitan dalam hal penyaluran ini. Persoalan datang bagi yang masih lajang. Mesti bagaimana mereka?

Meski banyak hal bisa dilakukan untuk meredam gejolak semisal mengembangkan hobi, olahraga, menulis dan lainnya, berikut ini ada teknik sederhana yang bisa dilakukan menurut Subiyanto;

Sadari kenyataan seksualitasmu yang bersifat mudah terangsang, sulit dikendalikan, sering gelisah karena seks, dan hasrat seksual yang kuat. Namun demikian sadari juga bahwa kau dikarunia potensi untuk menggunakan akal budi sehingga mampu bersikap rasional, membuat pertimbangan, memilih yang terbaik untuk diri sendiri.

Saat Anda merasa terangsang dan mengalami ketegangan seksual
1. Duduk dengan tenang. Ambil napas dan rasakan dengan penuh kesadaran keberadaanmu.
2. Alihkan perhatiaan dari seputar alat kelamin ke dalam pikiranmu, jika ketegangan bersumber dari fantasimu. Beri kesempatan pada kemampuan rasionalmu.
3. Pikirkan bahwa reaksi kimia akan berhenti dengan sendirinya.
4. Syukuri bahwa sebagai laki-laki, Anda normal bila memiliki potensi seksual semacam itu.
5. Yakinkan diri bahwa sekaranglah kesempatan untuk melatih kecerdasanmu dalam mengendalikan diri, khususnya seksualitas.
6. Pandanglah penismu yang sedang ereksi dan katakana dengan ramah;” Hi, anak kecil. Jangan nakal, ayo istirahat dulu!”
7. Jika kau berhasil, layaklah untuk berbangga diri. Berilah penghargaan kepada diri sendiri. Anda cerdas dengan belajar dan menjadi ”Tuan bagi diri sendiri.”